25 Maret 2009

Patch Adams









































Saia pertama kali menonton film ini ketika masih duduk di bangku akhir sekolah alias kelas 3 SMA. Kesan pertama saia : Luar biasa! Film ini benar-benar bisa bikin saia terharu, bersemangat, dan semakin meyakinkan saia bahwa sekecil apapun usaha kita ternyata akan sangat bermanfaat bagi orang lain. Dan sampai hari ini, saia sudah menontonnya sebanyak 5 kali and I still want to watch again.. hehe. Film yang diadaptasi dari kisah nyata ini cocok ditonton semua orang. Apalagi buat mereka yang dokter ataupun tenaga kesehatan. Karena dalam film ini, Patch Adams menggunakan pendekatan senyum,tertawa, dan humor dalam mengobati pasien-pasiennya. A Must Watched Movie!
(Dan sekarang, saia lagi nabung buat beli bukunya. hehe..)

Patch Adams, seorang revolusioner sosial, dokter sekaligus badut mendirikan Gesundheit! Institute. Sebuah klinik pengobatan gratis di West Virginia. Patch melakukan metode pendekatan hubungan personal kepada pasien untuk membantu mereka sembuh, bukan semata pendekatan klinis yang diterapkan rumah sakit pada umumnya. Uniknya, tiap kali melakukan pemeriksaan atau uapaya pendekatan personal ia seringkali memakai hidung badut berwarna merah untuk menghibur anak-anak kecil yang sakit ataupun mengajak pasien yang gelisah berjalan menuruni bebukitan. Adapun bukunya yang telah terbit dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia, adalah proses panjang Patch Adam bagaimana ide ’melawan’ sistem pengobatan konservatif berorientasi kapitalis itu dibangun.

Patch Adams mengembangkan sebuah rumah sakit yang menggunakan tawa sebagai obat, cinta sebagai mata uangnya dan kepercayaan serta dukungan sebagai fondasi pembangunannya. Sebab dalam praktek kedokteran yang ideal, menyembuhkan merupakan interaksi antarmanusia yang penuh kasih sayang, bukan transaksi bisnis. Kaum profesional di bidang kesehatan harus ’berani’ mengulurkan tangan pada pasien yang menunjukkan rasa sakit dan kerapuhan mereka. Demi kesehatan pasien; staf, dokter harus berusaha keras membangun persahabatan dengan pasien secara mendalam. Sebab persahabatan adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit (hal. 47).

Karena konsep dasar pelayanan kesehatan adalah cinta dan persahabatan, maka biaya haruslah dihindarkan. Artinya, melayani adalah tugas kemanusiaan. Dan tugas mulia itu tidak butuh bayaran. Pasalnya, biaya yang tidak terkendali dalam bidang kedokteran mendorong keserakahan. Dan keserakahan adalah musuh utama persahabatan. Dalam perhabatan yang lahir dan dibangun adalah berbagi dalam segala hal baik susah dan senang. Itulah sebabnya rumah sakit Patch Adams mirip sebuah sirkus.

Bukan saja karena staf rumah sakit Gesundheit! Institute tersebut tidak hanya dokter dan perawat saja. Melainkan para ahli pengobatan alternatif seperti akupuntur, sinsei dan jamu tradisional. Tetapi juga para dokternya dan stafnya kerap berpakaian badut dan melucu sehingga membuat pasien tersenyum dan tertawa. Mengapa? Karena humor adalah obat semua penyakit. Humor telah diperkenalkan secara gencar sebagai pemberi kesehatan di sepanjang sejarah kedokteran, mulai dari hiprokrates sampai Sir William Osler. Bahkan tak sedikit para pasien yang ternyata bisa sembuh setelah menderita penyakit yang kronis karena humor. Benar memang kebenaran tersebut hanyalah berdasarkan pengalaman, meski demikian buku kedokteran mainsream belum menyangkalnya.(hal. 87).

Barangkali karena dianggap sebagai hiburan, setiap bulan ada sekitar ratusan bahkan ribuan orang mengunjungi rumah sakit tersebut. Sebagian selama sejam, sebagian selama berhari-hari. Jumlahnya bervariasi dari satu sampai lima puluh tama yang bermalam setiap malamnya. Mereka datang karena mendengar klinik tersebut menawarkan pengobatan alternatif, tidak memungut bayaran alias gratis dan bersenang-senang. Pasiennya beragam. Mulai orang-orang yang ingin bunuh diri, orang yang berkelahi dengan orang tercinta, hingga penderita penyakit kronis. Semuanya hidup dalam sebuah komunitas seerti babes in Toyland: naif, lugu dan bodoh.

Bagaimana bisa bertahan tanpa penghasilan? Ternyata para stafnya rumah sakit tersebut bertahan hidup dari profesi sambilan dengan bekerja di tempat lain dengan sistem paruh waktu. Setiap orang harus menyumbang $ 19 per blan untuk sewa gedung. Mereka juga bertahan hidup dari hadiah dari teman-teman dekat. Mulai dari pakaian, musik, perabotan berkebun, kendaraan bekas, bahkan binatang piaraan. Hal tersebut dilakukan hanya demi melayani pasien agar mereka bisa menikmati hidup sehat dan berbahagia.

Karenanya buku ini layak untuk menjadi bacaan wajib untuk para pasien, dokter dan seluruh lapisan masyarakat bahwa biaya kesehatan murah dan rumah sakit gratis bukanlah sebuah mimpi. Patch Adams melalui Gesundheit! Institute telah membuktikannya. Dan saiarasa semua dokter mampu melakukannya, kecuali mereka yang anti terhadap perubahan.

Kapan ya ada "Patch Adams dan Gesundheit! Institute " di Indonesia???
hehe...


sumber: beberapa artikel di internet,dan resensi buku Patch Adams.

24 Maret 2009

Kisah Seorang Ibu

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??”” Oh ya tentu ” si Ibu bercerita :”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.””

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? “

….Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
” Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”

Note :

Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN”




sumber : http://safruddin.wordpress.com/2008/09/10/kisah-seorang-ibu/

23 Maret 2009

SheiLa_Torey Hayden


Puisi ini tergantung di dinding saya selama bertahun-tahun dan cahaya matahari telah melunturkan tintanya yang semula biru. ( Torey Hayden, Sheila)



Puisi di atas adalah tulisan adalah karya seorang anak "mantan" penderita autis. Sheila. Begitu dia disapa. Awalnya tulisan tentang Sheila hanyalah catatan pribadi Torey yang disimpan sebagai catatan kenangannya selama bersama Sheila.
Sheila masuk ke kelas Torey Hayden untuk “anak-anak khusus” ketika berusia 6 tahun setelah dia mengikat anak umur 3 tahun di sebatang pohon dan benar-benar membakarnya..

SHEILA, LUKA HATI SEORANG GADIS KECIL adalah cerita Torey Hayden tentang upayanya membangkitkan kemampuan luar biasa anak yang tersiksa ini.

Beberapa bagian buku ini – penganiayaan seksual yang keji – pasti membuat siapa saja yang membaca geram. Beberapa bagian buku ini – pemaparan Sheila tanpa suara tentang kegeraman dan ketakutan dan keraguannya – mampu membuat kita menangis. Dan beberapa bagian buku ini – kesadaran Sheila yang tumbuh sedikit demi sedikit tentang kemampuannya – membuat kita bersorak gembira.


Pertama kali saia membaca buku ini ketika duduk di bangku kelas 1 SMU (padahal sejak saia masih kecil buku ini sudah ada). Buku ini benar-benar luar biasa. mampu membuat saia spechless, marah, ngeri, jijik, terharu, dan for the first time I cry after read a book...

Sejak saat itu, saia mulai suka membaca buku-buku karya Torey Hayden. Fiksi maupun nonfiksi. Buku kedua Sheila juga bagus meskipun saia lebih menyukai buku pertamanya (when Sheila still a little girl).

Dan bagian yang paling saia sukai tentu saja ketika Torey harus berpisah dengan Sheila. Dan sebuah puisi yang Sheila tulis untuk Torey sungguh menyentuh. Bagi Sheila, Torey adalah malaikat. Sedangkan bagi Torey, Sheila adalah keajaiban.

Judul asli buku ini adalah One Child. Tetapi sudah diadaptasi ke berbagai bahasa. Buku ini mengajarkan kita betapa masa kecil sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak,terutama psikologisnya. Membaca buku ini saia seperti diajak masuk ke dalam dunia Torey yang penuh dengan anak-anak "khusus", kesabarannya menghadapi mereka dan rasa cinta tanpa pamrih.


torey-hayden.com


Stay @ Markaz

Pukul 03.00 a.m

Saia masih sibuk di depan laptop. Sibuk Online FB ,Blog,nyari artikel,...bla..bla..bla....
Sementara semua orang sejak tadi udah terlelap dengan mimpi masing-masing. Udara sepertiga malam di Kota Daeng mulai mencubit meskipun saia sudah memakai jaket. Dingin. Dan saia masih betah di teras markas.
Sudah lama saia tidak "insomnia" seperti ini di markas. Tapi saia masih menyukainya. Udara dingin dan suasana yang sunyi. Bagi saia akan lebih lengkap dengan secangkir cappuccino hangat. hmm...
sayangnya,saia lupa membeli sebungkus cappuccino tadi. Well, never mind.

2 jam yang lalu...
Saia sadar ternyata saia belum makan malam. Akhirnya saia dan seorang teman memutuskan untuk menyantap masakan khas Makassar di salah satu warung dekat kampus.Kumat lagi penyakit "mid-night eat". Dan ternyata teman saia tak kalah parahnya. Penyakit Maagnya kambuh.Selesai makan kami memutuskan untuk menjenguk Makassar saat dini hari. Kendaraan masih berseliweran. Tentu saja tidak seramai pada siang hari. Kami bahkan bertemu dengan beberapa orang yang sibuk mengganti dan memasang bendera sebuah partai politik. or
Saia dan teman saia masih sibuk mengobrol dan tertawa. Tentang apa saja. Kuliah,jurusan masing-masing, like and dislike, persepsi tentang pilihan dan tidak memilih, sampai obrolan gak penting seperti kenapa orang-orang di mobil tadi tidak memasang bendera partai pada siang hari? (hehehe..)

Back to Markas..
Saia belum ngantuk. Padahal teman-teman saia satu persatu mulai berlayar ke Pulau Kapuk. Bingung, saia akhirnya memutuskan untuk online. Kebetulan laptop salah satu teman saia lagi nganggur.

And when I finished this post, it's 04.00 a.m

21 Maret 2009

hOrreeyyy..!!

Akhirnya FB saia jadi juga..

hmm..
meskipun dua kali sebelumnya gagal gara2 "amnesia password"
(wel, kok kejadiannya bisa kembar dgn blog y????)

hehehe..

apapun itu..

semoga saia tdk amnesia ringan lagi..

^_^


inha.sabrina@yahoo.com

20 Maret 2009

Terima Kasih

Terima Kasih...
Untuk mereka yang sudah mengajari saia bahwa terlalu banyak orang jahat di sekitar kita. Maaf kalau saia terlalu naif selama ini.
Terima Kasih..
Untuk kalian yang sudah menunjukkan pada saia bahwa tidak semua orang dapat dipercaya. Maaf kalau saia terlalu lugu.
Terima Kasih..
Untuk mereka yang sudah membuat saia tahu kalau menangis ternyata tidak begitu buruk.
Dan mungkin saia harus belajar untuk menangis sesekali.
Terima Kasih..
Untuk kalian yang sudah membuat saia harus berpikir dua kali sebelum memanggil seseorang dengan panggilan teman, sahabat, saudara, atau apapun itu namanya....
Seandainya saia bisa memaafkan waktu..

19 Maret 2009

Nice Pictures! (part 1)


Well..well...well... Actually, I want to write the story about my journey 4 weeks ago at mountain.. but, let the pictures tell u... hehehe....
















14 Maret 2009

" Maaf, Pak !"

Ada yang bilang bahwa memaafkan tidak akan menurunkan wibawa dan harga diri. justru akan membuat kita menjadi lebih bijak dan mulia.Tapi kenapa masih banyak yang menganggap "Sorry is not enough?". Tidak cukupkah jika seseorang telah meminta maaf?

Sebuah kejadian singkat kemarin menyadarkan saia bahwa di dunia ini ada hal-hal yang tidak cukup dibayar dengan "maaf".

Perjalanan pulang seperti biasa di atas angkutan umum ( in Makassar they called Pete-pete). Saia bersama dua orang teman sibuk mengobrol di atas pete-pete. Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Jalanan kampus lengang dan sunyi. Tapi tidak mengurangi kehebohan kami bertiga di atas pete-pete (maklum, ibu-ibu arisan.. haha). Saat itu, penumpang yang ada hanya kami, seorang remaja yang mungkin seumuran anak SMP dan seorang pria paruh baya yang duduk di samping sopir pete-pete.

Sekilas saia perhatikan sopir pete-pete lewat cermin di depan. Dari wajahnya saia menaksir usianya kira-kira lima puluhan. Perawakannya kecil, kurus tapi gurat wajahnya menggambarkan betapa sulit hidup yang dia lakoni saat ini. Saia kemudian berpaling pada lelaki yang duduk di sampingnya. Usia mereka mungkin tidak jauh berbeda. Hanya saja, nasib yang membuat mereka berbeda. Pakaian lelaki paruh baya itu tampak rapi. kemeja bergaris dan celana flanel hitam. Berbeda dengan sang sopir yang hanya memakai kaus putih yang mungkin sudah sering dipakai sehingga warnanya tak jelas antara kuning atau coklat pucat. Saia menghela napas sebentar. Hal ini seperti ini sebenarnya adalah sesuatu yang biasa. Bukankah hidup memang tidak cuma hitam putih?

Saia kemudian melanjutkan mengobrol dengan dua teman yang duduk di depan saia. Gelak tawa kami bertiga sesekali terdengar. Pete-pete yang kami tumpangi akhirnya memasuki jalan raya. Tak lama, remaja yang duduk di samping teman saia kemudian turun dari pete-pete. Satu hal yang ternyata tidak disadari oleh semua yang ada di pete-pete.

Pete-pete ini berhenti tepat di depan bangunan bercat hijau yang di dalamnya adalah mereka yang berpakaian loreng. Bukan karena bangunan hijaunya, tapi karena peraturan yang ada disitu. Peraturan dimana kendaraan dilarang berhenti di sepanjang depan bangunan itu. Dan pete-pete yang saia tumpangi baru saja tanpa sadar melanggar peraturan itu!

Saia dan kedua teman saia masih saja tidak menyadari apa yang terjadi ketika pete-pete berhenti kembali. Tak jauh dari pemberhentian yang pertama. Kami terlalu sibuk dengan obrolan kami yang tidak jelas,gak mutu tapi asyik. Sampai akhirnya mata saia menangkap seorang lelaki berperawakan besar dengan seragam lorengnya berjalan mendekati pete-pete yang kami tumpangi. Lelaki itu kemudian berbicara dengan sopir pete-pete.
Tapi saia akhirnya sadar kalau lelaki itu sedang menegur si sopir pete-pete. Lebih tepatnya membentak. Saia kemudian mengerling pada kedua teman saia agar mereka menoleh pada "percakapan" si sopir pete-pete dan lelaki berseragam di luar jendela. Kami pun menyimak yang terjadi di depan kami.

Lelaki itu terlihat sangat marah dengan keteledoran si sopir pete-pete. Sementara sopir pee-pete tak hentinya meminta maaf berulang-ulang sembari mengatupkan kedua tangannya dan menunduk. Wajahnya terlihat menyesal. "Iye Pak,minta maaf ka. Tidak sengaja ka tadi. Kulupai skali. Maafkan,Pak. Salah memang ka tadi. Maaf,Pak!" Hanya itu kalimat yang terus keluar dari bibir si sopir pete-pete. Mungkin saja dia benar-benar tidak sadar telah berhenti di jalur yang salah. Namun, lelaki berseragam tampaknya belum bisa menerima permintaan maaf si sopir pete-pete. Dia terlihat semakin marah. Dan akhirnya sebuah "hadiah" berupa tonjokan mendarat di rahang kanan si sopir pete-pete.

Kami bertiga tersentak. Tidak menyangka akan seperti itu ending "percakapan" mereka. Sang sopir hanya mampu terdiam sembari memegang pipi kanannya. Perih.

Pete-pete kembali membelah jalan raya yang masih ramai dengan kendaraan yang sibuk berseliweran. Saia dan kedua teman saia masih terdiam. Shock dengan kejadian tadi. Dan kata "kasihan" terucap juga dari kami. Saia masih tidak mengerti dengan tindakan lelaki berseragam tadi. Apakah harus seperti itu prosedurnya menegur orang yang salah? Apakah selama ini memang begitulah yang sering terjadi? Teguran yang kemudian diakhiri dengan bogem mentah. Lalu untuk apa sebuah teguran kalau toh ujung-ujungnya dihadiahi dengan pukulan juga?

Saia masih sibuk memikirkan berbagai pertanyaan yang hilir mudik di kepala saia. Sementara salah seorang teman saia kemudian berkomentar, " sejak dulu saya memang tidak suka dengan orang-orang seperti itu. Sombong sekali mereka dengan pakaiannya,dengan embel-embel "membela rakyat". Menjijikkan ya kalau kenyataannya seperti itu?"

Ah, kejadian tadi yang mungkin bagi sebagian orang bukanlah hal yang penting, tapi bagi saia sungguh suatu hal yang untuk kesekian kali mencubit hati saia. Menyadarkan saia bahwa sudah terlalu banyak orang yang kehilangan nurani di negeri ini. Hukum rimba selalu ada. Siapa yang kuat dialah yang menang (baca: berkuasa).

Saia menghela napas. Ternyata maaf saja memang tidak cukup. Bahkan untuk kekhilafan sekecil apapun. Sejujurnya, saia pun tidak begitu respek dengan orang-orang seperti itu. Apapun warna seragam yang mereka kenakan. Meskipun tidak semuanya seperti itu. Mungkin saja masih ada "orang baik" yang tersisa di antaranya. (Tapi sebagian besar seperti itu kan?)
Entahlah. Mungkin tidak sepantasnya menjudge semua orang seperti itu. Diantara orang-orang jahat selalu ada orang baik,kan? Begitu pun sebaliknya.

Kedua teman saia kemudian turun tepat di depan lorong masuk pondokan mereka. Jadilah saia duduk sendiri di belakang. Penumpang yang tersisa tinggal saia dan lelaki paruh baya yang duduk di samping sopir pete-pete. Sekali lagi saia melihat ke arah sopir pete-pete. Sembari menyetir, tangan kanannya sesekali memegang bekas pukulan tadi. Ada luka tertinggal disana. Bukan cuma di rahangnya, tapi juga di hatinya. Mungkin dia hanya bergumam, sudah dibentak,dipukul pula. Alangkah malangnya.

hmmm...
Saia melihat keluar jendela. Masih mencoba mencerna yang baru saja terjadi. Saia malah semakin bingung dan...sedih.

Sebenarnya, ada apa dengan meminta maaf dan memaafkan???

09 Maret 2009

Nonton Kambing Jantan!

Yep!
Senin sore yang seru!
Nonton Kambing Jantan bareng teman2 posko alias KJ Family (exc: Fera and iin) :(
and the other friends.

Filmnya gokil, seru, and romantis... uuuu...co cweet...


Tapi kok gak ada adegan waktu keluarganya nganterin Radit k Bandara y..
that's one of my fave part on that story..
padahal disitu juga gak kalah gokil..
hehehe...


anyway..
thanks y friends buat Jln2nya sore ini...



ps: buat Ii and Icha kapan "menjenguk" epid kesling choy??? ^_^

06 Maret 2009

SenyuM... TerseNyuM,,, SenYuman...


"Jangan pernah murung. Karena kamu gak akan pernah tahu siapa yang bisa jatuh hati dengan Senyummu.."

Itu adalah sepenggal bunyi SMS dari teman saia yang dikirimkan pada timing yang tepat.
I called like that karena SMS itu hadir pada saat saia benar-benar feel so sad. Mood yang jelek dan membuat saia enggan tersenyum. Tapi saia toh akhirnya tersenyum juga. hehe....

Karena senyum ibarat oase saat kita murung, sedih, kecewa, marah,...apapun itu. Senyum akan membuat kita merasa lebih baik.

Ketika sedang membaca artikel dan blog2 di internet, saia tertarik dengan tulisan 10 HaL TenTang TerSenyum.

Here they are...

1. Senyum membuat Anda lebih menarik.
Orang yg byk tersenyum memiliki daya tarik.
Orang yg suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang.
Orang yg selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman.
Dipastikan orang yg byk tersenyum memiliki byk teman.

2. Senyum mengubah perasaan
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum.
Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik.
Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.

3. Senyum menular
Ketikan seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang.
Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia

4. Senyum menghilangkan stres
Stres bisa terlihat di wajah.
Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih.
Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum.
Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

5. Senyum meningkatkan imunitas.
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik.
Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks.
Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

6. Senyum menurunkan tekanan darah
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa.
Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin
Senyum ibarat obat alami.
Senyum bisa menghasilkan endorphin,pemati rasa alamiah, dan serotonin.
Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.

8. Senyum membuat awet muda
Senyuman menggerakkan byk otot .
Akibatny otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift.
Dijamin dengan byk tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses.
Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan.
Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien.
Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

10. Senyum membuat orang berpikir positif.
Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah.
Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal “hidup adalah baik”.
Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.

Senyum benar-benar ajaib ya...

So, mulai sekarang gak ada alasan buat kita untuk gak tersenyum...



Keep SmiLe..^_^

Friends ForeVer

And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn 25
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year we won't be coming back
No more hanging out cause we're on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now cause you don't have another day
Cause we're moving on and we can't slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in June
I didn't know much of love
But it came too soon
And there was me and you
And then we got real blue
Stay at home talking on the telephone
We would get so excited and we'd get so scared
Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels

[1] - As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
Come Whatever
We will still be
Friends Forever

So if we get the big jobs
And we make the big money
When we look back now
Will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school?
Still be trying to break every single rule
Will little brainy Bobby be the stockbroker man?
Can Heather find a job that won't interfere with her tan?
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly
And this is how it feels

[Repeat 1]

La, la, la, la:
Yeah, yeah, yeah
La, la, la, la:
We will still be friends forever

Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there?
Can we make it somehow?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it's like we're women and men
Will the past be a shadow that will follow us 'round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly


hikz..
jadi ingat jaman SMA deh...

aLL my Friends 07 IC..
Kangen...........

05 Maret 2009

Keep Smile...

sO hard..
But StiLL keep Smile...

Kayak lagunya Tere

...Dan Tersenyumlah....